Pengemis Kaya

Mencengangkan! Erik, Pengemis Kaya Raya Dari Bogor Miliki 50 Juta

Berita Terkini

Erik, seorang pengemis kaya yang memiliki jumlah uang puluhan juta rupiah di Kota Bogor, mengelola kekayaannya dengan cara yang unik. Berbeda dari umumnya orang yang akan menyimpan uang mereka di bank, Erik memilih untuk menyimpan uangnya di dalam celananya.

Adik kandungnya, Ester, mengungkapkan perilaku unik kakaknya terkait uang. Menurut Ester, Erik sangat cermat dalam mengurus uangnya dan akan merasa sangat marah jika ada yang berani menyentuh atau merapikan uang tersebut.

Ester menyebutkan bahwa Erik memiliki kemampuan luar biasa dalam mengingat jumlah uang yang dimilikinya, bahkan perubahan kecil pada jumlah uangnya dapat membuatnya curiga.

Ester juga membagikan pengalaman bahwa ia sering menjadi sasaran kemarahan Erik jika uangnya hilang atau berkurang sedikit.

Pengemis Kaya Miliki 50juta

Erik bahkan bersedia melakukan usaha ekstra dengan mengelilingi kampung untuk mencari uang yang hilang, dan tidak ragu untuk mengunjungi rumah tetangganya satu per satu demi menemukan keberadaan uangnya yang hilang.

Menurut Ester, jumlah uang sekitar Rp 56 juta tersebut berhasil dikumpulkan oleh Erik selama periode 10 tahun. Uang tersebut merupakan hasil dari aktivitas mengemis yang ia lakukan setiap harinya.

Erik menjadi seorang pengemis kaya setelah kehilangan kedua orangtuanya yang meninggal dunia 10 tahun yang lalu. Selain mengemis, Erik juga menerima jatah uang sebesar Rp 6.000 setiap harinya dari Ester, meskipun jarang menggunakannya untuk belanja.

Erik, seorang pria yang mengidap disabilitas mental, memiliki kebiasaan unik dalam mengatur keuangannya. Ia mengandalkan adik perempuannya, Ester, untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.

Ester mencatat bahwa Erik cenderung memilih untuk menyantap masakan yang disediakan olehnya, dan bahkan tidak tertarik dengan makanan yang diberikan oleh orang lain.

Erik berhasil mengumpulkan sejumlah uang yang cukup besar, mencapai puluhan juta rupiah, selama periode 10 tahun. Meskipun mengidap disabilitas mental, Erik memiliki ketelitian yang luar biasa dalam mengelola uangnya.

Ia dapat dengan mudah menyadari jika ada perubahan jumlah uangnya, bahkan jika itu hanya sejumlah kecil. Erik juga sangat menjaga integritas uangnya, sehingga ia akan marah jika ada upaya untuk merapikan atau menyentuh uang tersebut.

Erik pernah berencana untuk menyimpan uangnya di bank untuk keamanan, namun ia akhirnya memutuskan untuk tidak melakukannya. Bahkan, jika hanya sepeser uang yang hilang, Erik akan menghabiskan waktu untuk mencari uang tersebut.

Ia sering melakukan kunjungan ke rumah-rumah tetangga dalam upaya mencari uang yang hilang, dan tetangganya sudah terbiasa dengan kebiasaan tersebut.

Beberapa hari yang lalu, Erik ditangkap oleh Dinas Sosial Kota Bogor, tetapi kemudian dikembalikan ke keluarganya. Setelah itu, ia terlihat kembali melanjutkan aktivitas pengemisannya di Alun-Alun Kota Bogor.

Pada hari Sabtu (2/9/2023), Erik terlihat telah kembali berada di Alun-alun Kota Bogor, yang disayangkan oleh Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Bogor, Dody Wahyudin. Dody Wahyudin menganggap bahwa tanggung jawab untuk menangani Erik seharusnya menjadi kewajiban Dinsos Kabupaten Bogor, mengingat Erik adalah penduduk Kabupaten Bogor.

Dody Wahyudin juga menyatakan bahwa Dinsos Kota Bogor telah berupaya untuk mencegah Erik kembali menjadi pengemis dan sudah berkomunikasi dengan keluarganya sebelumnya. Namun, kini Erik terlihat kembali mengemis di Alun-Alun Kota Bogor.

Dinsos Kota Bogor berencana untuk melakukan evakuasi Erik sekali lagi untuk menghindari risiko bahwa Erik akan membawa uang hasil pengemisan-nya tersebut. Dody Wahyudin menyatakan bahwa tim akan segera dikerahkan untuk melaksanakan evakuasi tersebut.

Pengemis Kaya Dari Bogor!

Erik, Pengemis Kaya Dari Bogor

Tidak jarang kita mendengar cerita tentang pengemis yang ternyata memiliki kekayaan yang tidak terduga. Hal serupa ternyata bukan sekadar mitos, seperti kisah Erik, seorang pengemis kaya di Kota Bogor, Jawa Barat, yang mampu mengumpulkan tabungan senilai Rp 56,9 juta hasil dari bertahun-tahun mengemis.

Erik, seorang pengemis kaya yang juga tuna wicara, sebelumnya ditangkap oleh Petugas Dinas Sosial Kota Bogor karena ada laporan bahwa ia mengganggu seorang ibu-ibu pada tanggal 31 Agustus 2023. Dia tinggal di sebuah rumah berlantai dua di kawasan padat penduduk di Pintui Ledeng, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Erik hanya tinggal bersama adiknya, Ester, karena orangtuanya telah meninggal dunia. Kakak mereka, yang sudah menikah, tidak tinggal bersama mereka.

Rumah lantai dua tempat tinggal Erik terlihat dalam kondisi yang kurang terawat, dengan cat tembok yang sudah mengelupas dan tembok yang hanya dicat setengahnya. Meskipun demikian, Ester, sang adik, merawat Erik dengan baik. Ester menjelaskan bahwa tabungan puluhan juta rupiah yang dimiliki oleh Erik bukanlah hasil warisan. Erik mampu mengumpulkan jumlah tersebut selama bertahun-tahun dengan mengemis.

Erik, selain mengumpulkan tabungannya secara bertahap selama bertahun-tahun, juga memiliki metode unik untuk menyimpan uang tersebut. Uang tersebut tidak disimpan di tempat yang umumnya diharapkan, melainkan ia menyimpannya di dalam lapisan-lapisan celananya. Lebih tepatnya, uang sebanyak itu disimpan di dalam lima lapis celana yang dikenakan oleh Erik.

Dalam penjelasan dari Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dody Wahyudin, dikonfirmasi bahwa uang puluhan juta rupiah yang dimiliki Erik memang berasal dari hasil mengemis. Dody menekankan bahwa pengakuan dari adik kandung Erik dan pemerintah desa setempat menegaskan bahwa uang tersebut memang hasil dari aktivitas mengemis yang dilakukan oleh Erik sebagai pengemis kaya.

Sebelumnya, pihak Dinsos telah melakukan perhitungan jumlah uang yang dimiliki oleh Erik. Hasilnya menunjukkan bahwa jumlah uang yang dikumpulkan oleh Erik hampir mencapai Rp 60 juta. Selanjutnya, uang tersebut telah dikembalikan langsung kepada Erik dan dikonfirmasikan bahwa uang tersebut aman dan tidak akan digunakan untuk kepentingan lain.

Dalam menghitung uangnya, terlihat bahwa uang yang dimiliki oleh Erik terdiri dari pecahan yang beragam, termasuk pecahan Rp 10 ribu, Rp 50 ribu, dan Rp 100 ribu. Sejumlah uang juga sudah ditempelkan atau dipress sedemikian rupa untuk kemudahan penggunaannya.

Namun, Dody Wahyudin juga mengungkapkan bahwa Erik pernah melakukan tindakan tidak pantas dengan menunjukkan alat kelaminnya di depan seorang ibu-ibu dan mengganggunya.

Dalam sebuah penjelasan, Dody Wahyudin mengungkapkan bahwa Dinsos Kota Bogor menerima keluhan dari masyarakat terkait perilaku yang tidak wajar yang dilakukan oleh seorang pria di Alun-alun Kota Bogor. Informasi yang diterima adalah bahwa pria tersebut telah menunjukkan alat kelaminnya di depan seorang ibu-ibu.

Menerima laporan tersebut, pihak Dinsos segera bergerak dan menuju lokasi kejadian di Alun-alun Kota Bogor. Setelah melakukan pendalaman lebih lanjut, diketahui bahwa pria tersebut merupakan seorang individu dengan disabilitas mental. Sebagai respons terhadap situasi tersebut, pihak Dinsos segera melakukan evakuasi terhadap individu tersebut.

Kondisi individu tersebut saat ditemukan oleh tim evakuasi sangat tidak layak, termasuk tubuhnya yang kotor dan pakaian yang tidak teratur. Selain itu, terungkap bahwa individu tersebut memiliki lima lapis celana yang dikenakan secara bersamaan.

Setelah berhasil dievakuasi dan dibersihkan oleh tim Dinsos Kota Bogor, terungkap bahwa di balik lima lapis celana tersebut, terdapat sejumlah uang yang telah ditempel dan dikemas dengan plastik.

Proses penelusuran lebih lanjut mengungkapkan fakta yang mengejutkan. Tim evakuasi memutuskan untuk memeriksa isi celana individu tersebut dengan hati-hati. Hasilnya, tim menemukan sejumlah uang dalam pecahan ratusan ribu rupiah di balik tiga lapis celana yang dipakai oleh individu tersebut. Jumlah awal uang yang ditemukan mencapai 30 juta rupiah hanya dari tiga lapis celana yang telah digunting.

Tidak berhenti di situ, tim Dinsos Kota Bogor juga memutuskan untuk menggunting lebih lanjut celana tersebut. Tindakan ini menghasilkan perkiraan bahwa total uang yang dimiliki individu tersebut mencapai 50 juta rupiah.

Meskipun telah ditemukan jumlah uang yang cukup besar, pihak Dinsos Kota Bogor akan terus melakukan asesmen lebih lanjut untuk mengidentifikasi identitas individu ini. Proses selanjutnya akan melibatkan penggunaan data kependudukan, termasuk pemindaian mata, guna mendapatkan informasi lebih lanjut tentang latar belakang dan asal usul individu pengemis kaya tersebut.