Anggota DPR imbau beda awal puasa Ramadhan tak perlu diperdebatkan

Blogging

Biarlah perbedaan menjadi berkah dari Allah SWT dan tidak perlu diperdebatkan dan melebar.

Jakarta (ANTARA) – Anggota DPR RI Syaifullah Tamliha mengimbau masyarakat Indonesia tidak memperdebatkan perbedaan penentuan awal puasa atau 1 Ramadhan 1443 Hijriah/2022 Masehi.

“Selamat menunaikan ibadah puasa, baik yang mulai hari ini maupun esok. Biarlah perbedaan ini menjadi berkah dari Allah SWT dan tidak perlu memperdebatkan dan melebarkannya untuk saling mencaci maki antara sekte yang satu dengan yang lainnya,” kata Syaifullah Tamliha saat menutup presentasinya di webinar Ngobrol dengan Anggota Legislatif bertajuk “Antisipasi Radikalisme Digital”, seperti terpantau dari Jakarta, Sabtu.

Menurutnya, perbedaan penentuan awal puasa Ramadhan tidak perlu diperdebatkan lagi, karena masyarakat Indonesia pada dasarnya sudah terbiasa dengan perbedaan, baik dari segi suku, agama, ras, bahkan bahasa dan budaya.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada Sabtu (2/4) berdasarkan metode hisab hilal yang sebenarnya.

Sementara itu, Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI menetapkan awal puasa pada Minggu (3/4).

“Secara musyawarah, diputuskan 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada Minggu (Minggu) 3 April 2022,” kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat konferensi pers penetapan 1 Ramadhan, di Jakarta, Jumat (1/1). 2).

Yaqut mengabarkan, berdasarkan hasil pantauan hilal di 101 titik di 34 provinsi, pihaknya tidak melihat hilal sesuai dengan prasyarat yang ditetapkan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). , yaitu ketinggian bulan sabit 3 derajat dengan pemanjangan 6,4 derajat.

Keputusan Kementerian Agama Republik Indonesia ini serupa dengan keputusan yang dikeluarkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). PBNU memutuskan 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada Minggu (3/4).

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Jaidi juga mengimbau umat Islam menjadikan perbedaan penentuan awal puasa Ramadhan menjadi berkah dan tidak mengurangi makna kebersamaan sedikitpun.

Baca juga: MUI: Jadikan perbedaan di awal Ramadhan menjadi berkah
Baca juga: Pemerintah Tetapkan Awal Ramadhan Jatuh pada Ahad

Reporter: Tri Meilani Ameliya
Redaktur: Budisantoso Budiman
HAK CIPTA © ANTARA 2022