Wakil Ketua MPR ingatkan perkuat kolaborasi bangkitkan pariwisata

Blogging

Dampak pandemi terhadap pariwisata di kawasan Borobudur sendiri sudah sangat memprihatinkan.

Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengingatkan kolaborasi dari pihak terkait, seperti kolaborasi antara pelaku industri pariwisata yang memiliki jaringan internasional dan pengelola pariwisata lokal, perlu diperkuat untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata. serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Para pelaku pariwisata yang memiliki jaringan internasional harus bekerjasama dengan pengelola pariwisata lokal yang dikembangkan masyarakat, seperti di kawasan Borobudur, sehingga sektor pariwisata segera bangkit,” kata Lestari dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dia membicarakan hal ini ketika dia menjadi pembicara utama di bengkel Penguatan Pariwisata Pasca COVID-19, di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Jumat.

Selain itu, Lestari juga meyakini kerjasama yang baik dari semua pihak akan mampu mencapai sejumlah target yang telah ditetapkan sektor pariwisata nasional.

Kemudian selain kerjasama, lanjutnya, peningkatan keterampilan pelaku pariwisata juga diperlukan untuk menangkap peluang kebangkitan sektor pariwisata nasional.

Khusus di kawasan Borobudur, Lestari berharap para pemangku kepentingan dan masyarakat dapat memanfaatkan masa libur Lebaran untuk berdagang dan menjual produknya, seperti sejumlah penginapan di Balkondes dan rumah kelola masyarakat.

Pada dasarnya, menurut Lestari, sejumlah langkah perbaikan kebijakan di sektor pariwisata telah dilakukan Pemerintah pascapandemi COVID-19 untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.

Misalnya, Pemerintah mengeluarkan kebijakan yang mengizinkan masyarakat untuk mudik pada saat libur Idul Fitri 1443 Hijriah dan membuka kembali pintu bagi wisatawan asing pada tahun 2022.

Ia berharap peluang ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat dan pelaku usaha pariwisata untuk bangkit kembali.

“Dampak pandemi terhadap pariwisata di kawasan Borobudur sendiri sangat memprihatinkan, dari biasanya 3,8 juta wisatawan per tahun, menjadi hanya 400 ribu per tahun. Kondisi serupa juga terjadi dalam skala nasional. Kementerian Pariwisata dan Kreatif RI Perekonomian (Kemenparekraf) mencatat angka “Wisman tahun 2019 sebanyak 16,1 juta orang, sedangkan tahun 2020 sebanyak 4,05 juta orang. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 74,8 persen,” kata Lestari.

Lebih lanjut Lestari mengatakan sejumlah kawasan di Asia Pasifik kini sudah mulai kembali menggerakkan sektor pariwisatanya pascapandemi.

Untuk itu, ia berharap para pelaku pariwisata di Indonesia dapat belajar dari negara-negara Asia Pasifik tentang bagaimana mereka mampu bangkit dari dampak pandemi.

Baca juga: INKA dan TWC Kembangkan Moda Transportasi Listrik di Kawasan Wisata
Baca juga: TWC Catat Peningkatan Kunjungan Wisatawan Saat Libur Nyepi 2022

Reporter: Tri Meilani Ameliya
Redaktur: Budisantoso Budiman
HAK CIPTA © ANTARA 2022